gt; Bahaya Pengawat Makanan - sMorZa

Bahaya Pengawat Makanan

.

BAHAN PENGAWET YANG DIIZINKAN NAMUN KURANG AMAN DALAM MINUMAN

Ku ambil dari

(http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/evi%20w/data%20pengawet.pdf)


 

(http://www.halalguide.info.id.2006)


 

Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif bila dikonsumsi oleh individu tertentu, semisal yang sensitif dengan bahan pengawet tersebut atau digunakan secara berlebihan. Adapun beberapa pengawet sintetis tersebut adalah sebagai berikut :


 

1. Kalsium Benzoat

Kalsium benzoat merupakan bahan pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil racun (toksin), bakteri-bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin.


 

2. Sulfur Dioksida (SO2)

Sulfur dioksida merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dikonsumsi. Akan tetapi, penggunaan sulfur dioksida dalam bahan minuman dapat menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan kapang, sehingga minuman tersebut menjadi lebih awet. Bahan pengawet ini sering ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar.


 

3. Asam Sorbat

Asam sorbat juga merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman bila dikonsumsi. Seperti halnya zat-zat pengawet yang lain, asam sorbat juga berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dalam minuman. Penggunaan asam sorbat juga dimaksudkan agar minuman berkesan berasa asam. Asam sorbat biasa digunakan pada produk beraroma jeruk, keju, salad, buah dan kerap juga ditambahkan pada produk minuman.


 


 

BAHAN PENGAWET YANG DIIZINKAN NAMUN KURANG AMAN DALAM MINUMAN


 

Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif bila dikonsumsi oleh individu tertentu, semisal yang sensitif dengan bahan pengawet tersebut atau digunakan secara berlebihan. Adapun beberapa pengawet sintetis tersebut adalah sebagai berikut :


 

1. Kalsium Benzoat

Kalsium benzoat merupakan bahan pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil racun (toksin), bakteri-bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin.


 


 

2. Sulfur Dioksida (SO2)

Sulfur dioksida merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dikonsumsi. Akan tetapi, penggunaan sulfur dioksida dalam bahan minuman dapat menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan kapang, sehingga minuman tersebut menjadi lebih awet. Bahan pengawet ini sering ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar.


 

3. Asam Sorbat

Asam sorbat juga merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman bila dikonsumsi. Seperti halnya zat-zat pengawet yang lain, asam sorbat juga berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dalam minuman. Penggunaan asam sorbat juga dimaksudkan agar minuman berkesan berasa asam. Asam sorbat biasa digunakan pada produk beraroma jeruk, keju, salad, buah dan kerap juga ditambahkan pada produk minuman.


 


 


 


 

Bahan Pengawet Yang Tidak Aman Dalam Makanan/Minuman


 

Beberapa zat pengawet berikut merupakan zat pengawet berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi, karena bahan pengawet ini bersifat toksin (racun) dalam tubuh. Adapun beberapa pengawet sintetis tersebut adalah sebagai berikut :


 


 

1. Natamysin

Natamysin adalah bahan pengawet yang tidak aman bila dikonsumsi walaupun bahan pengawet ini juga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan/minuman. Di dalam tubuh, natamysin ini juga bersifat toksin/racun sehingga bahan pengawet ini dilarang untuk dicampurkan ke dalam produk makanan/minuman baik sedikit maupun banyak.


 

2. Kalium Asetat

Kalium asetat merupakan jenis pengawet sintetis yang juga tidak aman bila dikonsumsi. Memang kalium asetat ini dapat mengawetkan makanan/minuman. Akan tetapi, kalium asetat juga merupakan racun bila masuk ke dalam tubuh. Untuk memperoleh rasa asam, makanan/minuman umumnya ditambahi pengawet ini.


 

3. Butil Hidroksi Anisol (BHA)

BHA merupakan pengawet semacam antioksidan sintetis. Contoh antioksidan sintetis antara lain:

* Butil Hidroksianol (BHA), digunakan pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang, pizza dan teh instan.

* Butil Hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin, dan mentega.


 

Antioksidan juga termasuk bahan pengawet. Zat ini ditambahkan untuk mencegah timbulnya bau tengik pada makanan yang mengandung lemak/minyak, seperti minyak goreng, keju, margarine, saus tomat, sirup, roti, daging sapi olahan, dan sereal. Antioksidan sebenarnya dapat diperoleh secara alami pada lesitin, Vitamin E, Vitamin C (asam askorbat) merupakan bentukan garam kalium, natrium, dan kalsium.


 


 



: if>

Artikel Yang Berhubungan



asasa

Site Info

Katanya Temen Nih

TuKar LiNK

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by LaMcold